Ziarah “Cinta” Spiritual Vatikan Dan Abu Dhabi

Ziarah “Cinta” Spiritual Vatikan Dan Abu Dhabi

Vatikan dan Abu Dhabi ibarat judul salah satu sinetron Indonesia; “Cinta Beda Agama.” Namun Vatikan dan Abu Dhabi tidak sedang memainkan sinetron yang penuh dengan cerita dan kisah fiktif. Vatikan dan Abu Dhabi adalah Cinta itu sendiri yang memainkan dan mewartakan kepada semesta akan Cinta spiritual yang memainkan peran iman dalam upaya mencegah segala konsekuensi negatif pembelokan kebenaran transenden dengan nilai-nilai yang dangkal dan materialistis mengatasnamakan agama.

Peresmian Kedubes Vatikan (Apostolic Nunciature) di Abu Dhabi pada hari Jumad, 04-February 2022 yang menjadi Kedubes pertama di Abu Dhabi sepanjang perjalanan sejarah Gereja Katolik di Abu Dhabi adalah kado terindah bagi Vatikan dalam hal ini bagi Gereja Katolik namun juga bagi Abu Dhabi yang telah lama berziarah dalam rajutan cinta persaudaraan seorang Paus Fransiskus dengan pihak kerajaan Abu Dhabi yang hadir dalami diri Imam Besar Al-Azar: Ahmed el-Tayeb.

Ziarah cinta Vatikan yang merepresentasikan Gereja Katolik dengan Abu Dhabi yang merepresentasikan umat Islam ditandai dengan semangat persaudaraan dua tokoh karismatik dan spiritual beda agama: Paus Fransiskus (Katolik) dan Ahmed el-Tayeb (Islam) dalam kunjungan spiritual sebagaimana kunjungan Ahmed el-Tayeb ke Vatikan pada Senin, 23-Mei 2016 (bdk. liputan6.com, 24 Mei 2016) dan kunjungan Paus Fransiskus ke Abu Dhabi pada 3-5 Februari 2019 (bdk. dunia.tempo.co, 4 Februari 2019).

Kunjungan kedua tokoh spiritual ini tidak hanya menjadi kunjungan persaudaraan pribadi antar mereka berdua namun merupakan sebuah kunjungan iman dua agama; Katolik dan Islam dalam membangun gerakan kemanusiaan dan persaudaraan sejati. Sebuah ziarah yang mengedepankan pemahaman tentang pentingnya iman pada gilirannya membuahkan peran positif untuk membumikan kebenaran Transenden yang ada didalam agama masing-masing menjadi sebuah persaudaraan spiritual; persaudaraan untuk kemanusiaan dan hanya untuk kemuliaan Allah.

Ziarah cinta spiritual Vatikan (Katolik) dan Abu Dhabi (Islam) menjadi sebuah ziarah cinta yang unik karena bukan lagi dogma dalam bentuk Kitab Suci dan ajaran-ajaran tertulis lainnya yang dibicarakan melainkan menjadikan rajutan cinta persaudaraan yang ditandai dalam semangat persaudaraan berupa kunjungan yang menghasilkan “Dokumen Persaudaraan Manusia Untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama” yang dideklarasikan oleh Paus Fransiskus dan Ahmed el-Tayeb sebagai Dokumen Cinta (4 Februari 2019) dan Ensiklik Paus Fransiskus: Fratelli Tutti (3 Oktober 2020) sebagai Ensiklik Persaudaraan Kasih adalah dogma itu sendiri, dogma yang bukan dalam bentuk buku namun dalam tindakan iman.

Hadirnya Kedubes Vatikan di Abu Dhabi bukan hanya mempertegas hubungan bilateral dan diplomatik antara Tahkta Suci Vatikan dengan Abu Dhabi yang sudah dimulai sejak 2007 namun mempertegas makna dan peran penting kehadiran agama bagi dunia yaitu menjadi terang bagi dunia termasuk bagi praktek keagamaan yang penuh dengan kecurigaan, prasangka buruk, penghinaan dan fitnah serta sikap saling menjelekan hanya karena klaim-klaim kebenaran yang dangkal dan materialistik.

Kehadiran Apostolic Nunciature di Abu Dhabi menjadi sebuah pancaran kebenaran bahwa Kebenaran itu tidak lagi menjadi perdebatan dalam tataran agama (Ritus, Kitab Suci, Dogma) namun dalam tataran Iman yang hidup dalam tindakan untuk kebaikan bersama.

Selamat atas ziarah cinta spiritual Vatikan dan Abu Dhabi yang menghadirkan sebuah “rumah” spiritual, Kedubes Vatikan di Abu Dhabi. Abu Dhabi adalah contoh nyata dari Rumah Cinta Beda Agama.

Bdk. Vatican opens its first embassy in Abu Dhabi, cbcpnews.net, February 5 2022

 

Institut Teologi milik Keuskupan Surabaya yang berpegang pada Ajaran Gereja Katolik untuk memberikan pendidikan Teologi kepada para calon imam, awam dan religius. Sebagai Institut Teologi, Imavi bergerak pada pengembangan Pastoral, Katekese dan Liturgi