Pekerjaan Bukan Hanya Sebuah Profesi namun juga Panggilan

Pekerjaan Bukan Hanya Sebuah Profesi namun juga Panggilan

Dalam rangka pembinaan spiritual karyawan, IMAVI turut mengikuti rekoleksi yang diadakan oleh Seminari Tinggi Providentia Dei (STPD). Rekoleksi tahun ini bertempat di Rumah Retret dan Kapel Domus Mariae, Sarangan pada tanggal 11 Januari 2023. 

Rekoleksi ini dibimbing oleh kepala paroki Regina Pacis, Magetan, yakni RP. Antonius Wahyuliana, CM. Materi yang disampaikan dalam rekoleksi ini berkaitan dengan spiritualitas dalam bekerja. 

Dalam sesi pertama, RP. Wahyu menyampaikan materi mengenai pekerjaan yang bukan hanya merupakan sebuah profesi melainkan juga merupakan sebuah panggilan dan beliau menekankan bahwa semua pekerjaan adalah sama.

“Kita tidak boleh gengsi bekerja apa saja. Tidak ada yang lebih tinggi. Jadi, pekerjaan apapun kita nikmati dan kerjakan dengan penuh cinta.” Ujar RP. Wahyu

Lebih lanjut, RP. Wahyu juga mengingatkan agar para karyawan bekerja dengan sungguh – sungguh.

“Kita diajari untuk jujur dengan diri sendiri, tidak menipu. Kalau orang mau belajar dengan nyambi – nyambi dengan tidak konsentrasi, tidak fokus, akhirnya dia tidak belajar dan sebetulnya juga tidak bekerja. Dia hanya mengisi hidup dengan main – main. Ada istilah, kalau kamu mau bermain, ya bermainlah. Kalau bekerja, ya bekerjalah; jangan bekerja dengan bermain – main. Dan [kalau] bekerja ya dengan sungguh – sungguh bekerja.” Tutur RP. Wahyu.

Setelah penyampaian materi, RP. Wahyu membuka kesempatan bagi para karyawan STPD dan IMAVI untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan datang dari seorang karyawan yang mengeluhkan bahwa kebersamaan dan keakraban antar teman kerja menjadi renggang seiring dengan bertambahnya jumlah karyawan. RP. Wahyu menanggapinya dengan mengatakan bahwa kesibukan orang bertambah dan fokus orang menjadi berubah seiring dengan bertambahnya pekerjaan yang harus dilakukan. RP. Wahyu memberi contoh bahwa para karyawannya pun sangat jarang untuk rekreasi, bahkan hanya setahun sekali karena mereka datang untuk bekerja, bukan untuk rekreasi.

Dalam sesi kedua, RP. Wahyu menyampaikan materi mengenai cara mencintai pekerjaan. RP. Wahyu menjelaskan bahwa mencintai pekerjaan dapat dilakukan dengan cara menjadi disiplin, berani menemukan nilai, mau belajar dari orang lain, dan selalu bersyukur. 

Rekoleksi selama 2,5 jam ini membawa kesan yang baik bagi peserta, salah satunya adalah peserta dari IMAVI.

“Saya merasa disegarkan baik secara rohani maupun jasmani.” Ungkap Galan.

Institut Teologi milik Keuskupan Surabaya yang berpegang pada Ajaran Gereja Katolik untuk memberikan pendidikan Teologi kepada para calon imam, awam dan religius. Sebagai Institut Teologi, Imavi bergerak pada pengembangan Pastoral, Katekese dan Liturgi